Jambi, 26 Desember 2024 – Ketakutan dan keberanian adalah dua sisi emosi yang sering dirasakan oleh anak-anak, terutama dalam menghadapi pengalaman medis seperti khitan. Namun, di Yayasan Sumatera Rindang, cerita yang awalnya penuh ketakutan berubah menjadi keberanian berkat pendekatan humanis dari tim medis, panitia dan suasana yang mendukung di Sumatera Rindang.
Salah satu cerita yang paling menginspirasi datang dari seorang peserta bernama Azam (8 tahun), seorang peserta yang sebelumnya telah mencoba menjalani khitan di tiga tempat berbeda tetapi selalu gagal karena rasa takutnya yang luar biasa. Menurut cerita Bapaknya, Azam sering menangis, dan kabur setiap kali proses akan dimulai, meskipun orang tuanya sudah mencoba berbagai cara untuk menenangkannya.
Kisah Azam mulai berubah ketika ia mengikuti program khitanan massal di Yayasan Sumatera Rindang. Dengan pendekatan yang ramah dan penuh kesabaran, tim medis memberikan penjelasan sederhana tentang proses khitan, bahkan menggunakan sentuhan dan cerita untuk membuatnya lebih mudah dipahami oleh anak-anak.
“Tim medis di sini luar biasa. Mereka tidak langsung memulai prosedur, tetapi berbicara dulu dengan anak saya, menjelaskan prosesnya dengan cara yang menyenangkan. Itu membuat Azam merasa lebih nyaman,” ungkap Bapaknya dengan rasa syukur.
Selain itu, suasana ruang khitan yang dirancang ramah anak, ditambah dukungan pengurus dan panitia, menciptakan rasa aman yang sangat membantu anak-anak seperti Azam untuk mengatasi ketakutannya.
Dengan suasana yang mendukung dan penjelasan yang diberikan, Azam akhirnya berani menjalani prosedur khitan. Momen ini tidak hanya menjadi pengalaman yang melegakan bagi orang tuanya, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa pendekatan yang tepat dapat membantu anak-anak mengatasi ketakutannya.
“Alhamdulillah, saya tidak menyangka anak saya akhirnya bisa khitan di sini. Terima kasih banyak kepada Yayasan Sumatera Rindang dan Para Donatur yang telah memberikan bantuan ini dengan penuh perhatian dan kepedulian,” tambah Bapaknya dengan mata berkaca-kaca.
Ketua Panitia Khitan Yayasan Sumatera Rindang, Syaifullah, mengungkapkan bahwa kisah Azam adalah salah satu dari banyak alasan mengapa program khitanan massal ini menjadi penting.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak yang datang, terutama mereka yang memiliki pengalaman buruk sebelumnya, merasa didukung dan dihargai. Karena bagi kami, ini bukan hanya tentang khitan, tetapi juga tentang memberikan keberanian dan rasa percaya diri kepada anak-anak,” jelasnya.
Kisah Azam ini juga menjadi pengingat betapa pentingnya dukungan dari masyarakat, terutama para donatur, dalam menyukseskan program-program sosial seperti ini. Yayasan Sumatera Rindang mengajak semua pihak untuk bersama-sama menciptakan lebih banyak momen keberanian bagi anak-anak yatim dan dhuafa melalui kontribusi dan kepedulian nyata.
“Setiap bantuan, baik besar maupun kecil, sangat bermanfaat bagi mereka dan bisa menjadi bagian dari kisah-kisah inspiratif seperti ini,” tutup Syaifullah.
Kisah Azam mengajarkan bahwa dengan dukungan yang tepat, ketakutan dapat diubah menjadi keberanian, dan pengalaman medis yang menegangkan dapat menjadi momen membangun kepercayaan diri. Yayasan Sumatera Rindang akan terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi anak-anak Yatim dan Dhuafa, menghadirkan lebih banyak cerita indah di masa mendatang.